Tak diduga pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia. Mi instan memang sudah jadi makanan pokok di Indonesia. Salah satu merek papan atas adalah Indomie, yang punya jejak perjalanan panjang di pasar Indonesia bahkan dunia.
Indomie bisa dibilang merek mi instan yang sudah melegenda. Bahkan Indomie kerap menjadi kata ganti untuk menyebut mi instan merek lain.
Mi instan yang kini diproduksi PT Indodood CBP Sukses Makmur ini kini sudah berusia setengah abad. Hampir semua orang Indonesia pernah menyantapnya dan di antaranya mencintainya.
Indomie akan disebut namanya dalam daftar bawaan yang akan dibawa untuk berkemah. Dalam bencana alam, Indomie nyaris menjadi makanan wajib dalam kondisi darurat.
Sejarah Indomie terkait dengan Djajadi Djaja dkk. Sejak 1959, dia mulai berbisnis. Bersama kawan-kawan SMA-nya dia membangun sebuah firma bernama Fa. Djangkar Djati, belakangan namanya diganti Wicaksana Overseas International. Buku Kontribusi Dunia Bisnis Menyambut Lima Puluh Tahun Indonesia Merdeka (1995) menyebut mereka eksis sejak 1964. Mereka pernah berbisnis rokok luar negeri.
Djajadi Djaja dkk, pada April 1970, mendirikan Sanmaru Food Manufacturing, yang Pabriknya sejak 1972 memproduksi mi instan beroperasi dengan nama produknya, Indomie, singkatan dari Indonesia Mie.
Liem Sioe Liong, yang berbisnis tepung terigu juga ikut berbisnis mi instan.
Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:301) menyebut Liem berbisnis mi instan dengan merek Sarimie lewat PT Sarimi Asli Jaya. Kala itu Supermie produksi PT Lima Satu Sankyu juga eksis. Sarimie sudah ada sejak 1968.
Liem juga mendekati Indomie. Liem kemudian bergabung dengan Djajadi dalam produksi Indomie. Setelah Liem bergabung PT Indofood Eterna berdiri pada 1984. Perusahaan patungan itu dipimpin oleh Hendy Rusli. Setelah Indomie dan Sarimie bersatu, maka Supermie pun bergabung.
Liem Sioe Liong yang kuat dalam berbisnis membuat produk-produk itu menjadi kuat di pasaran Indonesia. Produk-produk mi instan yang terinspirasi dengan mie instan Jepang itu muncul di waktu yang tepat.
Setelah pabrik-pabrik mi tadi lahir, sebuah ancaman pangan terbaca oleh sebagian pihak karena kelangkaan beras. Pemerintah Indonesia pada 1978 mengucurkan dana US$ 600 Juta untuk impor beras dan para abdi negara bahkan akan dapat jatah mi instan.
Setelah masa sulit itu berlalu pelan-pelan mi instan makin banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Indomie buatan Indonesia bahkan menjadi komoditas ekspor ke Afrika dan negara lainnya.
Minasama arigatogozaimashita❀....
Post a Comment